MATERI PERKULIAHAN ILMU BUDAYA DASAR
BAB I
TINJAUAN IBD
Mata kuliah IBD, adalah salah satu mata kuliah yang
membicarakan mengenai :
1. Nilai-nilai kehidupan / norma-norma
2. Kebudayaan
3. Berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam
kehidupan sehari-hari.
Mahasiswa diharapkan dapat memperlihatkan :
·
Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di
lingkungannya.
·
Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta
bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
·
Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai
yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri membenarkan
nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri.
·
Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakan
sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak
nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya dan masyarakat :
·
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan
segala keanekaragaman dan tidak bisa lepas dari ikatan-ikatan primordial,
kesukuan dan kedaerahan.
·
Proses pembangunan menimbulkan perubahan dan pergeseran
sistem nilai budaya sehingga mental manusiapun terkena pengaruhnya.
·
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan
perubahan kondisi kehidupan manusia.
Diberikan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar diharapkan mahasiswa
mampu:
·
Berjiwa Pancasila pengamalan nilai-nilai Pancasila dan
memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan
nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
·
Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mengamalkan ajaran
agamanya, dan tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
·
Berwawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam
menyikapi permasalahan kehidupan sosial, ekonomi, politik kebudayaan maupun
pertahanan keamanan.
·
Berwawasan budaya yang luas tentang kehidupan masyarakat dan
secara bersama–sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun
lingkungan alamiah dan secara bersama–sama berperan serta di dalam pelestariannya.
Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Menurut Prof. Dr. Harsya Bachtiar mengemukan
bahwa Ilmu Pengetahuan dikelompokan dalam tiga kelompok besar :
1. Ilmu–ilmu Alamiah (Natural
Science): mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat di alam semesta.Contoh:
Astronomi, Fisika, Kimia, Biologi, Kedokteran dan Mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial (Social
Science): mengkaji keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia.
Contoh: Ilmu Ekonomi, Sosiologi, Politik, Demografi, Psikologi, Antropolgi
Sosial, Sosiologi Hukum, dan sebagainya.
3. Pengetahuan Budaya (The
Humanities): memamhami dan mencari arti kenyataan yang bersifat manusiawi.
Tujuan IBD
·
Mengusahakan kepekaan
mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang baru. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas
pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta
mengembangkan daya kritis.
·
Mengusahakan mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan
negara ahli dalam bidang masing–masing, memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.
·
Menguasai wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih
mampu berdialog satu sama lain.
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
·
Berbagai aspek kehidupan
yang seluruhnya merupakan ungkapan masalahkemanusiaan dan budaya.
·
Hakekat manusia yang satu
atau universal, akan
tetapi beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan
tempat.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan :
·
Manusia dan Cinta
Kasih; Manusia dan Keindahan
·
Manusia dan Penderitaan;
Manusia dan Keadilan
·
Manusia dan Pandangan
Hidup; Manusia dan Tanggungjawab
·
Manusia dan Kegelisahan;
Manusia dan Harapan.
BAB II
MANUSIA
& KEBUDAYAAN
Unsur manusia :
·
Jasad : badan kasar
manusia yang nampak pada luarnya,
·
Hayat : mengandung
unsur hidup yang ditandai dengan gerak
·
Ruh : bimbingan dan
pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
·
Nafs : kesadaran
tentang diri sendiri.
Manusia
sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur
-
ID, merupakan kepribadian yang paling primitif dan paling
tidak nampak,.
-
EGO, berperanan dalam menghubungkan energi ID dalam saluran
sosial yang dapat dimengerti orang lain.
-
SUPER EGO, terbentuk dari lingkungan eksternal, merupakan
kesatuan standar moral.
Hakekat Manusia
-
Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan
utuh
-
Makhluk ciptaan Tuhan yan sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk
lainnya,
1. Perasaan
Intelektual
4. Perasaan Diri
2. Perasaan Estetis
5. Perasaan Sosial
3. Perasaan
Etis
6. Perasaan religius
-
Makhluk biokultural,
yaitu mahluk hayati yang budayawi.
-
Makhluk ciptaan Tuhan
yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat
karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Pengertian
Kebudayaan
-
Menurut E.B. Taylor
(1871), Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,
-
Menurut Selo Sumarjan dan Soelaeman
Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua
hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
-
Menurut Sutan Takdir
Alisyahbana, Kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
-
Menurut Koentjaraningrat,
Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus
dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya,
-
Menurut A.L. Krober dan C. Kluckhon, bahwa
kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti
seluas- luasnya.
-
Menurut C.A. Van Peursen mengatakan
bahwa kebudayaan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan
setiap kelompok orang-orang berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak
hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam
-
Krober dan Kluckhon,kebudayaan
terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan
reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun
pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di
dalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas
tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap
nilai-nilai.
Unsur-
Unsur Kebudayaan
-
Menurut Melville J.
Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur
kebudayaan adalah terdiri dari 4 unsur yaitu : alat teknologi, sistem ekonomi,
keluarga dan kekuatan politik
-
Menurut Bronislaw
Malinowski unsur kebudayaan terdiri dari sistem
norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan
dan organisasi kekuatan
-
Menurut C. Kluckhon ada
tujuh unsur kebudayaan universal yaitu :Sistem religi, Sistem organisasi
kemasyarakatan, Sistem pengetahuan,Sistem mata pencaharian hidup dan sistem
ekonomi, Sistem teknologi dan peralatan, Bahasa, Kesenian.
Orientasi
Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia
memiliki sistem nilai, menurut C. Kluckhon dalam karyanya variations in
value orientation (1961) sistem nilai
budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut
lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
1.
Hakekat hidup manusia:
hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern. Ada yang berusaha
untuk memadamkan hidup, ada pula dengan pola-pola kelakuan tertentu.
2.
Hakekat karya manusia:
setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, untuk hidup, kedudukan/kehormatan,
gerak hidup untuk menambah karya.
3.
Hakekat waktu
manusia: hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, orientasi masa lampau
atau untuk masa kini.
4.
Hakekat alam manusia: ada
kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam, ada juga yang
harus harmonis dengan alam atau manusia menyerah kepada alam.
5.
Hakekat hubungan manusia:
mementingkan hubungan antar manusia baik vertikal maupun horizontal (orientasi
pada tokoh-tokoh). Ada pula berpandangan individualistis
Perubahan Kebudayaan
-
Terjadinya gerak
perubahan kebudayaan ini disebabkan oleh :
-
Sebab-sebab yang berasal
dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri misalnya: perubahan jumlah dan
komposisi penduduk
-
Sebab-sebab perubahan
lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup
Faktor Yang Mempengaruhi
Diterima Atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru, Diantaranya :
-
Terbatasnya masyarakat
memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari
luar masyarakat tersebut
-
Pandangan hidup dan
nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama
-
Corak struktur sosial
suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru
-
Suatu unsur kebudayaan
diterima jika sebelumnya sudah
ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut
-
Apabila unsur baru itu
memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat
dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
Kaitan Manusia Dan
Kebudayaan
Proses dialektis ini tercipta
melalui tiga tahap yaitu :
-
Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan
membangun dunianya;
-
Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu
suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia,
-
Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.
Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia
dapat hidup dengan baik.
BAB III
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM
KESUSASTERAAN
A. Pendekatan
Kesusasteraan
IBD semula Basic Humanities, berasal dari bahasa
Inggris The Humanities. Istilah berasal dari bahasa Latin
Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan
mempelajari The Humanities orang akan menjadi lebih manusiawi,
berbudaya, dan halus.
Sastra lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya
karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan
Dengan Prosa
Istilah prosa kadang disebut narrative fiction,
prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa
Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan
didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran,
lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita
pendek.
B. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Dalam kesusasteraan Indonesia kita mengenal jenis Prosa
Lama dan Prosa Baru.
o Prosa Lama meliputi
:
o Prosa Baru meliputi
1.
Dongeng. 1.
Cerpen
2.
Hikayat.
2. Novel.
3.
Sejarah.
3. Biografi.
4.
Epos.
4. Kisah
5. Cerita Pelipur
Lara. 5.
Otobiografi
C. Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra
antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan
kesenangan pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa
tersebut.
2. Prosa fiksi memberikan
informasi Fiksi memberi informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan
warisan kultural merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti dan warisan
budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan
wawasan Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan
pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.
karya sastra dapat dibagi menjadi dua:
1.
Karya sastra yang
menyuarakan aspirasi zamannya, mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki
zamannya.
2.
Karya sastra yang
menyuarakan gejolak zamannya, biasanya untuk merenung.
D. Ilmu
Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai
kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik
yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau
keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun
puisinya dengan menggunakan :
1. Figura
bahasa seperti gaya personifikasi (penjelmaan), metafora (kiasan),
Perbandingan, alegori (kiasaan), sehingga puisi menjadi
segar dan menarik.
2. Kata-kata
yang ambiquitas
, yaitu kata-kata yang bermakna ganda.
3. Kata-kata
yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu,
berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup.
4. Kata-kata
yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai rasa dan
asosiasi tertentu.
Alasan
yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar
adalah sebagai berikut:
1.
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Pendekatan
terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang
disebut “imaginative
entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri
dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
2.
Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual;
Dengan
membaca puisi, mahasiswa dapat diajak untuk menjenguk hati/pikiran manusia,
baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair
menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia.
3. Puisi dan
keinsyafan sosial.
Puisi
juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk
sosial yang terlibat dalam isue dan problem sosial.
Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang
bisa berupa:
Ø
Penderitaan atas ketidakadilan;
Ø
Perjuangan untuk kekuasaan;
Ø
Konflik dengan sesamanya;
Ø
Pemberontakan kepada hukum Tuhan.
Puisi–puisi umumnya sarat
akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan
yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih yang terdapat di dalamnya kasih sayang,
cinta, kemesraan dan renungan.
Cinta kasih itu
kadang-kadang tidak berdiri sendiri, ia sering berpadu dengan nilai-nilai
kemanusiaan yang lain seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan dan lain-lain).
BAB IV
MANUSIA
DAN CINTA KASIH
A. Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S.
Poerwadarminta cinta adalah rasa sangat suka, sayang, ataupun sangat tertarik
hatinya. Pengertian cinta menurut Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya
manajemen cinta, Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang
mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan
kasih sayang.
Cinta menurut Dr. Sarlito W. Sarwono memiliki tiga unsur,
yaitu :
1. Keterikatan (Cinta Setia)
2. Keintiman (Cinta Saudara)
3. Kemesraan (Cinta Rayuan)
Cinta memiliki tiga tingkatan: tinggi (Allah dan Rasulnya
dan berjihad di jalan Allah), menengah (orang tua, anak, saudara, istri/suami
dan kerabat) dan rendah (keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal).
Cinta tingkat rendah adalah cinta yang paling keji , hina
dan merusak rasa kemanusiaan. Karena itu ia adalah cinta rendahan, bentuknya
beraneka ragam misalnya :
1. Cinta kepada thagut (syetan), selain Allah
2. Cinta berdasarkan hawa nafsu
3. Cinta lebih mengutamakan kecintaan kepada orang tua,
anak, istri, perniagaan dsb
Hikmah cinta adalah sangat besar, hanya orang yang telah
diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya.
Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah :
1. Cinta itu adalah
merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia,
2. Cinta yang telah melekat
di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di
dalam melestarikan lingkungan
3. Cinta merupakan faktor
utama di dalam kelanjutan hidup manusia
4. Cinta merupakan pengikat
yang paling kuat di dalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan
bermasyarakat,
B. Cinta Menurut Ajaran Agama
1. Cinta Diri (QS. Al
Adiyat, 100:8, QS. Fushilat, 41:49).
2. Cinta Kepada Sesama
Manusia
3. Cinta Seksual (QS. Ar
Rum, 30:21)
4. Cinta Kebapakan (QS.
Maryam, 19:4-6, QS. Yusuf 12:84, QS. Hud, 11:45)
5. Cinta Kepada Allah (QS.
Al Imran, 3:31)
6. Cinta Kepada Rasul.
C. Kasih Sayang
Cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan:
1. Orang tua bersifat aktif,
Si Anak bersifat pasif.
2. Orang tua bersifat pasif,
Si Anak bersifat aktif.
3. Orang tua bersifat pasif,
Si Anak bersifat pasif.
4. Orang tua bersifat aktif,
Si Anak bersifat aktif.
Dalam hal ini orang tua dan
anak saling memberikan kasih sayang dengan
sebanyak-banyaknya
D. Kemesraan.
Kemesraan
ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk
asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan merupakan perwujudan kasih
sayang yang mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian kemesraan.
Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya
kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk
seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
G. Cinta Kasih Erotis
Cinta
kasih sering kali dicampur baurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa
jatuh cinta, dalam cinta kasih terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam
cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan.
Dengan
demikian maka bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual
belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari pada
perbuatan kemauan keduanya, lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat
pada yang satu, juga tidak pada yang lain.
BAB V
MANUSIA DAN KEINDAHAN
A.
KEINDAHAN
a. Pengertian
Kata keindahan berasal
dari kata indah yang artinya bagus, cantik, elok, molek, dan
sebagainya. Perbedaan keindahan:
1. Keindahan dalam arti yang
luas. Pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputikeindahan seni,
keindahan alam, keindahan moral, dan keindahan intelektual.
2. Keindahan dalam arti
estetis murni, menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya
dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti
terbatas, lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda yang
diserapnya dengan penglihatan.
b. Nilai Estetik
estetik adalah nilai suatu benda yang
menyebabkan menarik minat seseorang atau suatu golongan.Nilai adalah
semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari
kegunaan karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada benda itu sendiri.
Nilai digolongkan menjadi:
·
Nilai ekstrinsik : sifat baik suatu benda sebagai alat untuk sesuatu
hal lainnya
·
Nilai intrinsik : sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai
suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri
c.
Kontemplasi dan Ekstansi
Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera
biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi.
Kontemplasi adalah: dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu
yang indah.
Ekstansi adalah: dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan
dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kedua dasar tersebut dihubungkan dengan bentuk di
luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah.
d.
Sebab Manusia Menciptakan Keindahan
· Tata nilai yang telah
usang
· Kemerosotan zaman
· Penderitaan manusia
· Keagungan Tuhan
e. Keindahan Menurut Pandangan Romantik
Dalam buku An Essay on Man (1954), Erns
Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah selesai
diperdebatkan. Meskipun kita menggunakan kata-kata penyair romantik John Keats
(1795- 1821) sebagai pegangan. Dalam Endymion dia berkata :
A thing of beauty is a joy forever its loveliness increases;
it will never pass into nothingness(bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya,
kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ketiadaan).
B. RENUNGAN
Renungan artinya diam-diam memikirkan sesuatu dengan
dalam-dalam. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori,
yaitu :
·
Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini adalah ‘art is an expression of
human feeling’. Tokoh: Benedeto Croce, Leo Tolstoi
·
Teori Metafisik.
Orang yang menggunakan firasat sebagai dasar merenung.
Tokohnya : Plato dan Arthur Schopenhauer (1788-1860)
·
Teori Psikologis.
Penciptaan seni didasarkan pada kejiwaan. Suatu teori lain
tentang sumber seni adalah teori permainan (dikembangkan oleh Freedrick
Schiller 1757- 1805 dan Herbert Spencer 1820 – 1903).
C. KESERASIAN
Keserasian, artinya cocok, kena benar, dan sesuai
benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan,
pertentangan, ukuran dan seimbang
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan bahwa
dalam menciptakan seni ada 2 teori yaitu :
a. Teori Objektif dan Teori Subjektif
·
Teori objektif yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualitas)
yang memang benar melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari
orang yang mengamatinya.
·
Teori subjektif perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu
benda.
b. Teori Perimbangan
Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno
dahulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas yakni secara kualitatif
yang diungkapkan dengan angka
Teori perimbangan berlaku dari abad ke-5 SM sampai abad
ke-17 Masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat
empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni. Bagi mereka keindahan
hanyalah kesan yang subjektif sifatnya.
Para seniman romantik umumnya berpendapat bahwa keindahan
sesungguhnya tercipta dan tidak adanya keteraturan, yakni tersusun dari daya
hidup, penggambaran, pelimpahan dan pengungkapan perasaan.
BAB VI
MANUSIA DAN PENDERITAAN
A. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal
dari bahasa sansekerta dhra. Derita artinya menanggung atau
merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau
batin atau lahir batin.
B. S i k s a a n
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani
dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang
dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Siksaan yang sifatnya psikis misalnya:
a.Kebimbangan: dialami seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat
menentukan pilihanb.Kesepian: dialami seseorang yang merasa
kesepian walaupun berada di keramaian.
c.Ketakutan: rasa ingin menghindar dari sesuatu yang
menyebabkan ketakutannya.
Sebab Seseorang Merasa Ketakutan :
1. Claustrophobia : takut
terhadap ruangan tertutup
2. Agorophobia : takut
terhadap ruangan terbuka
3. Gamang : takut berada di
tempat ketinggian
4. Kegelapan : takut bila
berada di tempat gelap
5. Kesakitan : takut yang
disebabkan rasa sakit
6. Kegagalan : takut akan
mengalami kegagalan.
C. Kekalutan Mental
Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat
ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang
bersangkutan bertingkah kurang wajar .Gejala-gejala permulaan seseorang
mengalami kekalutan mental :
1. Nampak pada jasmani :
pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. Nampak pada
kejiwaan:cemas, takut patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahapan-tahapan gangguan kejiwaan :
1. Gangguan kejiwaan nampak
dalam gejala kehidupan baik jasmani maupun rohani
2. Usaha mempertahankan diri
dengan cara negatif;
3. Kekalutan merupakan titik
patah (mental breakdown).
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah
akibat kondisi jasmani /mental yang kurang sempurna
2. Terjadinya konflik sosial
budaya akibat norma, tidak dapat menyesuaikan diri
3. Cara pematangan batin
yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya ke arah
:
1. Positif : trauma (luka
jiwa), survive dalam hidup;
2. Negatif : trauma
diperlarutkan atau diperturutkan akhirnya frustasi.
Bentuk-bentuk frustasi
1. Agresi : kemarahan yang
meluap-luap akibat emosi tidak terkendali
2. Regresi : kembali pada pola
reaksi primitif atau kekanak-kanakan
3. Fiksasi : pembatasan pada
satu pola yang sama;
4. Proyeksi : memproyeksikan
kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain;
5. Identifikasi : menyamakan diri
dengan seseorang yang sukses
6. Narsisme : merasa dirinya
lebih superior daripada orang lain
7. Autisme : menutup diri secara
total dari dunia riil, puas dengan fantasinya sendiri.
D. Penderitaan Dan Perjuangan
Penderitaan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi
konsekuensi manusia hidup bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk
bahagia melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis
yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia
harus berusaha mengatasi kesulitan hidup
.
E. Penderitaan, Media Masa Dan Seniman
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan
itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan
sebagainya mensejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia
menderita.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk
mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada
masyarakat. Tetapi tak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman
melalui karya seni sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati
penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
F. Penderitaan Dan Sebab-Sebabnya
Berdasarkan sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan
manusia dapat diperinci sebagai berikut :
A) Penderitaan yang timbul karena perbuatan
buruk manusia :
·
Perbuatan semena-mena kepada pembantu rumah tangga
·
Perbuatan buruk orang tua yang menganiaya anak
·
Perbuatan buruk para pejabat zaman orde lama
·
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungan : banjir dan
tanah longsor, perbuatan lalai : gas beracun.
B) Penderitaan yang timbul karena penyakit,
siksaan/azab Tuhan
·
Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan;
·
Nabi Ayub mengalami cobaan Tuhan
·
Tenggelamnya Fir’aun di laut Merah.
G. Pengaruh penderitaan
Sikap yang timbul pada orang yang mengalami penderitaan
berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Contoh sikap negatif yaitu
penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalkan tidak mau
kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan
hidup bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan. Sikap positif biasanya kreatif
dan tidak mudah menyerah.
Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan
oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para
penonton akan memberikan penilaiannya.
BAB VII
MANUSIA DAN KEADILAN
A. Pengertian Keadilan
Keadilan menurut Beberapa para pemikir yang mendefinisikan
keadilan adalah :
1. Aristoteles, adalah
kelayakan dalam tindakan manusia..
2. Plato, adalah orang yang
dapat mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
1. Socrates, memproyeksikan
keadilan pada pemerintahan.
2. Kong Hu Chu, keadilan
terjadi apabila anak sebagai anak,ayah sebagai ayah, dan raja sebagai raja,
masing-masing telah melaksanakkan kewajibannya.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan
itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
B. Keadilan Sosial
Pancasila sila kelima yang berbunyi “keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia” ini mengandung pengertian tidak ada kemiskinan
dalam Indonesia merdeka. Bung Hatta dalam uraiannya mengenaai sila kelima
Pancasila menulis bahwa keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk
melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur. Selanjutnya untuk mewujudkan
keadilan sosial itu diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk yaitu :
a. perbuatan luhur ynag mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan
b. sikap adil terhadap sesama
c. sikap suka memberi pertolongan terhadap yang membutuhkan
d. sikap suka bekerja keras
e. sikap menghargai hasil karya orang lain
Asas terciptanya keadilan sosial dituangkan melalui 8 jalur
pemerataan yaitu :
1. pemerataan pemenuhan
kebutuhan pokok
2. pemerataan memperoleh
pendidikan dan pelayanan kesehatan
3. pemerataan pembagian
pendapatan
4. pemerataan kesempatan
kerja
5. pemerataan kesempatan
berusaha
6. pemerataan kesempatan
berpartisipasi dalam pembangunan
7. pemerataan penyebaran
pembangunan
8. pemerataan memperoleh
keadilan
C. Berbagai macam keadilan
1. Keadilan legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakkan substansi
rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu
masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat
dasarnya paling cocok baginya (The man behind the gun).
2. Keadilan distributive
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bila
hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan yang tidak sama secara tidak
sama (Justice is done when equals are treated equally).
3. Keadilan komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat
dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas
pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang menjadikan ujung
ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak bahkan menghancurkan
pertalian dalam masyarakat.
D. Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan oleh
seseorang sesuai dengan hati nuraninya dan apa yang dikatakan sesuai dengan
knyataan yang ada. Jujur juga berarti hati seseorang bersih dari perbuatan yang
dilarang oleh agama. Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri
sendiri berhadapan dengan hal baik dan buruk. Dalam kehidupan sehari-hari jujur
atau tidak jujur merupakan bagian hidup yang tidak dapat dipisahkan.
Ketidakjujuran sangat luas wawasannya sesuai dengan luasnya
kehidupan dan kebutuhan manusia. Untuk mempertahankan kejujuran, berbagai cara
berbagai cara dan sikap perlu dipupuk. Namun demi sopan santun dan pendidikan
seseorang diperbolehkan berkata tidak jujur sampai pada batas-batas yang dapat
dibenarkan.
E. Kecurangan
Kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan
hati nurani. Orang yang sudah berbuat curang dengan maksud memperoleh
keuntungan atau materi. Bagi orang yang berbuat curang akan mendatangkan
kesenangan bagi dirinya meskipun orang lain menderita.
Faktor yang mempengaruhi orang yang melakukan kecurangan
diantaranya :
1. Faktor Ekonomi
2. Faktor Kebudayaan
3. Faktor Peradaban
4. Faktor Teknik
F. Pemulihan nama baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik
adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar
namanya tidak tercemar. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah
laku atau perbuatan.
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu
pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
1. Manusia menurut sifat
dasarnya adalah makhluk bermoral
2. Ada aturan-aturan yang
berdiri sendiri yang harus dipatuhi untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai
pelaku moral.
Bila nama baik seseorang tercemar maka orang tersebut akan
melakukan apa saja untuk memulihkan nama baiknya.Pemulihan nama baik adalah
kesadaran manusia akan segala kesalahannya bahwa apa yang diperbuat tidak
sesuai dengan ukuran moral atau akhlak.
Tingkah laku dan perbuatan manusia harus disesuaikan dengan
penciptanya sebagai manusia.
Ada 3 macam godaan yaitu derajat/pangkat, harta dan
wanita.Bila orang tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya maka ia akan
terjerumus kejurang kenistaan karena untuk mendapatkan derajat/pangkat, harta
dan wanita dipergunakan jalan yang tidak wajar.
Untuk memulihkan nama baik, manusia harus tobat atau minta
maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir saja melainkan harus bertingkah
laku sopan, ramah dan berbuat darma serta mempunyai sikap rela dan tawakal yang
harus selalu dipupuk.
G. Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang
lain.Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat
mendapat balasan yang bersahabat. Sebalik pergaulan yang penuh kecurigaan
menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
BAB VIII
MANUSIA DAN PANDANGAN
HIDUP
A. Pengertian pandangan hidup
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang
dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia berdasarkan
pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya
yaitu:
1. Pandangan hidup yang
berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang
berupa Ideologi, yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat
pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil
renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup mempunyai 4 unsur-unsur, yaitu:
1. Cita-cita apa yang
diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan.
2. Kebajikan segala hal yang
baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai dan tenteram.
3. Usaha atau perjuangan
adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan.
4. Keyakinan atau
kepercayaan, merupakan hal terpenting dalam hidup manusia.
B. Cita-cita
Cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada
dalam pikiran. Cita-cita merupakan pandangan masa depan dan pandangan hidup
dimasa yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier
yang makin lama makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita belum tercapai maka cita-cita tersebut
disebut angan-angan. faktor yang menentukan seseorang dapat atau tidak mencapai
cita-citanya, yaitu:
– Manusianya yang
memiliki cita-cita
– Kondisi yang
dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan
– Seberapa tinggi
cita-cita yang hendak dicapai
Faktor manusia yang ingin mencapai cita-citanya ditentukan
oleh kualitas manusianya. Cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan
suatu perjuangan hidup yang apabila berhasil akan menimbulkan kepuasan.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada
umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang
menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita
sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang merintangi.
Faktor tingginya cita-cita merupakan faktor ketiga dalam
mencapai cita-cita. Memang ada pepatah lama yang mengatakan gantungkan
cita-citamu setinggi langit namun harus memperhatikan situasi dan kondisi yang
ada.
Maka dari itu sebuah cita-cita harus dilakukan dengan penuh
pertimbangan perhitungan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki serta kondisi
yang dilalui.
Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individu tapi juga
oleh masyarakat bangsa dan negara. Cita-cita suatu bangsa merupakan keinginan
atau tujuan suatu bangsa dan negara.
C. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan adalah suatu perbuatan yang
mendatangkan kesenangan bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebaikan pada
hakekatnya sama dengan perbuatan moral yang sesuai dengan norma-norma agama dan
etika.
Manusia berbuat baik karena pada hakekatnya manusia itu
baik. Makhluk bermoral atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat
baik. Manusia adalah sebuah pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.
Kedua unsur tersebut terpisah bila manusia meninggal. Manusia mempunyai
kepribadian oleh karena itu ia mempunyai pendapat sendirian ia mencintai
dirinya, perasaannya dan cita-citanya.
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup
sendiri. Manusia membutuhkan orang lain untuk dapat bertahan hidup. Untuk dapat
melihat kebajikan kita harus melihat dari 3 segi, yaitu manusia sebagai
mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat danmanusia
sebagai makhluk Tuhan.
Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak
seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan. Jadi
suara hati dapat merupakan hakim untuk diri sendiri. Sebab itu nilai suara hati
amat besar dan penting dalam hidup manusia.
Kebajikan adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati
kita, suara hati masyarakat dan Tuhan. Kebajikan berarti: berkata
sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap
siapapun, berpakaian sopan agar tidak meransang bagi yang melihatnya
D.Usaha Dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan
cita-cita. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau berusaha. Apabila manusia
bercita-cita menjadi kaya, maka ia harus bekerja keras. Kerja keras itu dapat
dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani bahkan dengan
keduanya.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat
dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia iri, miskin dan
melarat bahkan menjatuhkan harkat dan martabatnya sebagai seorang manusia.
Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena
dibatasi oleh kemampuan itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara
manusia. Kemapuan itu terbatas pada fisik dan keahlian atau keterampilan. Orang
bekerja dengan fisik lemah, akan memperoleh hasil sedikit.
Manusia mempunyai rasa kebersamaan dan cinta kasih maka
ketidakmampuan atau keterbatasan yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran
dapat diatasi secara tolong menolong dalam wadah kekeluargaan.
E. Keyakinan atau kepercayaan
Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat,
yaitu:
(a). Aliran Naturalisme, aliran ini berintikan spekulasi
mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak. Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib
dari nature dan itulah ciptaan Tuhan. Bagi yang percaya adanyaTuhan, itulah
kekuasaan tertinggi. Manusia adalah ciptaan Tuhan karena itu manusia mengabdi
kepada Tuhan berdasarkan ajaran ajaran Tuhan yaitu agama. Ajaran agama ada 2
macam,yaitu:
1. Ajaran agama yang dogmatis,yang disampaikan Tuhan melalui
ajaran para nabi.
2. Ajaran agama dari pemuka agama, yaitu sebagai hasil
pemikiran manusia
(b) Aliran Intelektualisme, besar aliran ini adalah logika atau
akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan
manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh
keyakinan kebenaran yang diterima oleh akal.
(c) Aliran gabungan, dasar aliran ini adalah perbuatan yang gaib dan akal.
Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, sedangkan akal adalah
dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Apabila aliran ini
dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul 2 kemungkinan pandangan
hidup yaitu : pandangan hidup sosialisme dan sosialisme
religius. Pandangan hidup sosialisme mengutamakan logika berfikir dari hati
nurani, sedangkan sosialisme religius mengutamakan kedua-duanya.
F. Langkah langkah berpandangan hidup yang baik
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yaitu:
·
Mengenal, merupakan suatu kodrat bagi manusia dan tahap hidup
pertama dari setiap individu. Sebagai seorang muslim kita mengenal pandangan
hidup yaitu alquran dan hadist serta ijmak Ulama yang merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan.
·
Mengerti, mengerti disini dimaksudkan pada mengerti tentang
pandangan hidup.
·
Menghayati, menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam pandangan
hidup yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan
hidup.
·
Meyakini, merupakan suatu hal yang cenderung memperoleh suatu
kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidupnya.
·
Mengabdi, merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan
meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya sendiri
lebih dari orang lain.
·
Mengamankan, merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan
iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya
pandangan hidup itu.
BAB IX
TANGGUNGJAWAB
A. Pengertian tanggungjawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
B. Macam-macam tanggungjawab
·
Tanggungjawab terhadap diri sendiri
Tanggungjawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran
setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam
mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa
memecahkan masalah-masalah
kemanusiaan
mengenai dirinya sendiri.
·
TanggungJawab Kepada Bangsa Dan Negara
Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia
terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia
tidak dapat berbuat semaunya sendiri.Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia
harus bertanggung jawab kepada negara.
·
TanggungJawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggungjawab,
melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggungjawab langsung
terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman
Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.
·
TanggungJawab Terhadap Keluarga
Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab kepada
keluarganya. Tanggungjawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi
tanggungjawab ini juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan
kehidupan
·
TanggungJawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan
manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Sehingga
dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya
mempunyai tanggungjawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat
melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.
C. Pengabdian dan pengorbanan
·
Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran,
pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih , kasih sayang,
hormat,atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu
pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab. Apabila orang bekerja keras sehari
penuh untuk mencukupi kebutuhan. Hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
·
Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau qurban yang
berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan
kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung
unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.
BAB X
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
A. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang
berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak
sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang
tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam
tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Menurut Sigmund Freud (ahli psikoanalisa), kecemasan
ada 3 macam :
·
Kecemasan obyekif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan
sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar.
·
Kecemasan neoritis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari
naluriah. Kecemasan ini dibagi 3 macam, yakni
1. Kecemasan yang timbul
karena penyesuaian lingkungan
2. Bentuk ketakutan yang
tegang dan irrasional (phobia)
3. Rasa takut lain ialah
rasa gugup, gagap dan sebagainya.
·
Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang (iri,
benci, dendam, dengki, marah, gelisah dan cinta).
B. Sebab sebab orang gelisah
Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya
orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman,
baik ancaman dari luar maupun dari dalam
C. Usaha-usaha mengatasi kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri
kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat
berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
D Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan
kata itu adalah dasar dari kata asing.kata asing berarti sendiri, tidak dikenal
orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpindahkan
dari yang lain, atau terpencil.Keterasingan dalam hal ini sifatnya dapat
dipaksakan oleh anggota masyarakat ataupun institusi, juga keterasingan yang
dipaksakan oleh manusia lain dalam masyarakat.
E. Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau
lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak
berteman.
F. Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak
menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa
asal-usul yang jelas. Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak
tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas,
keadaan tanpa asal-usul yang jelas.
G. Sebab-sebab terjadi ketidakpastian
·
Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran
atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak
menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita.
·
Phobia
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal,
kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
·
Kompulasi
Ialah neurosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental,
kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu
menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
·
Hysteria
Ialah adanya keraguan tentang apa yang telah dikerjakan,
sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa
berkali-kali.
·
Delusi
Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan
suatu keyakinan palsu.
·
o Delusi
persekusi : menganggap
keadaan sekitarnya jelek.
·
o Delusi keagungan
: menganggap dirinya orang penting dan besar.
·
o Delusi melancholis : merasa
dirinya hina, bersalah, dan berdosa.
H. Usaha-usaha penyembuhan ketidakpastian
Untuk dapat menyembuhkan keadaan ini tergantung kepada
mental Si Penderita. Andaikata penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak
dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik penderita ialah
diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
.
BAB XI
MANUSIA DAN HARAPAN
A. Pengertian harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan
supaya sesuatu terjadi. Arti harapan adalah sesuatu yang diinginkan dapat
terjadi
Persamaan antara harapan dan cita-cita yaitu :
·
Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
·
Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang
menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
B. Sebab manusia mempunyai harapan
Manusia setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu
pergaulan hidup ditengah suatu keluarga atau anggota mayarakat lainnya.
1. Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat atau keadaan atau pembawaan alamiah yang
sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia diciptakan Tuhan.
Misalnya: menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata,
mempunyai keturunan dan sebagainya.
·
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan
karena binatang dan tumbuh-tumbuhan perlu makan dan minum.
·
Manusia dan kodratnya dapat mengetahui mana yang baik dan
buruk.
·
Dengan kodrat manusia mempunyai harapan
2. Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan manusia terdiri dari :
·
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang kita butuhkan
dalam keseharian kita.
Misalnya: makan, minum, pakaian, rumah dan lain-lain.
·
Kebutuhan Rohani:Adalah kebutuhan batin manusia yang hanya dapat dipenuhi.
Misalnya agama, ketenangan jiwa.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia
itu adalah:
·
Kelangsungan hidup
·
Keamanan Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
·
Diakui lingkungan
·
Perwujudan cita-cita
Kelangsungan Hidup
Manusia memiliki tiga kebutuhan pokok yaitu:
1. Sandang, kebutuhan
manusia dalam bentuk pakaian.
2. Pangan, kebutuhan
sehari-hari seperti makan minum dan sebagainya.
3. Papan tempat untuk
berlindung setiap harinya, contohnya rumah.
Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan, karena rasa aman tidak
harus diwujudkan dengan perlindungan. Rasa aman dapat diwujudkan oleh AGAMA karena
itu merupakan benteng manusia dalam menjalani hidup.
Hak Dan Kewajiban Mencintai Dan Dicintai
Bila sudah pada saatnya manusia pasti ingin mengerti maksud
dicintai dan mencintai, biasanya ini terjadi pada usia remaja.
Status
Status adalah harga diri yang dimiliki oleh setiap orang
yang telah melekat pada dirinya.
Perwujudan Cita-Cita
Setiap manusia sesuai dengan keahliannya mewujudkan
cita-citanya yang juga dapat mengembangkan bakat atau kepandaian.
C. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, yang artinya mengakui
atau meyakini akan kebenaran.Kebenaran yang dapat diwahyukan artinya
diberitahukan oleh Tuhan langsung ataupun tak langsung kepada manusia.
·
Kebenaran merupakan ajaran yang diajarkan di setiap agama di
dunia.
·
Kebenaran merupakan kunci kebahagian dari semua orang.
·
Kebenaran menurut Dr.Yuyun Sumantri dalam bukunya Filsafat
Ilmu :
1. Teori konsistensi
Yaitu suatu pernyataan yang dianggap benar bila pernyataan
itu bersifat koherensi atau konsisten
2. Teori korespondensi
Yaitu suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar dan juga
berhubungan dengan obyek yang dituju
3. Teori Pragmatis
Yaitu kebenaran yang diukur dengan kriteria apakah
peryataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
D Berbagai Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya.
Kepercayaan dapat di bedakan menjadi:
·
Kepercayaan kepada diri sendiri
·
Kepercayaan kepada orang lain
·
Kepercayaan kepada pemerintah
·
Kepercayaan kepada Tuhan
Usaha manusia untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, yaitu:
1. Meningkatkan ketaqwaan
kita dengan jalan meningkatkan ibadah
2. Meningkatkan pengabdian
kita kepada masyarakat
3. Meningkatkan kecintaan
kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya
4. Mengurangi nafsu untuk
mengumpulkan harta yang berlebihan
5. Menekan perasaan negatif
seperti iri, dengki fitnah, dan sebagainya.